Informasi seputar akreditasi Universitas Andalas (disingkat Unand), baik secara institusi maupun jurusan, perlu diketahui oleh mereka yang ingin kuliah di salah kampus terkemuka di Kota Padang ini.

Di bawah ini kami menyajikan informasi selengkap mungkin dan terupdate seputar akreditasi Unand.

Akreditasi Universitas Andalas (Unand)

Secara institusi, Unand sudah mendapatkan akreditasi A dengan No SK 327/SK/BAN-PT/Akred/PT/XII/2018. Akreditasi ini berlaku dari tahun 2018 hingga 2023. Sebelum kadaluwarsa, pihak Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) akan melakukan penilaian lagi jika pihak Unand mengajukan re-akreditasi.

Adapun secara program studi, akreditasi jurusan di Unand macam-macam. Ada yang A, B, dan C.

Biar kamu gak penasaran dengan akreditasi apa yang dimiliki oleh jurusan di Unand yang rencananya akan kamu pilih, yuk lihat tabel berikut ini.

WordPress Responsive Table


Setelah mengetahui informasi tentang akreditasi Universitas Andalas (Unand), baik secara institusi maupun jurusan, sekarang mari kita berkenalan dengan kampus ini secara lebih dekat.

Profil Unand

profil unand

[KLIK gambar di atas untuk menampilkan video profil Universitas Andalas]

Universitas Andalas atau biasa disingkat Unand adalah sebuah universitas swasta yang berlokasi di Kota Padang. Universitas ini didirikan pada tanggal 23 Desember 1955 di Padang, Sumatera Barat.

Kehadiran Universitas Andalas sebagai sebuah perguruan tinggi kebanggaan masyarakat Sumatera Barat bukanlah datang secara tiba-tiba. Hasrat masyarakat Sumatera Barat untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi sudah tumbuh semenjak memasuki abad ke-20. Hal itu dapat dipahami karena pada masa itu sudah muncul golongan intelektual dan cendekiawan yang peduli dengan pendidikan anak bangsa. Namun, pemerintahan kolonial Belanda tidak memberi kesempatan sedikitpun untuk mewujudkannya.

Gagasan mendirikan perguruan tinggi di Sumatera Barat kembali mengemuka seiring dengan diproklamirkannya Kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta. Para pemuka masyarakat Sumatera Barat merasakan bahwa kebutuhan generasi muda yang terdidik, sangat mendesak. Merekalah yang diharapkan dapat mengisi kemerdekaan dan membawa kemajuan dan kejayaan bangsa di masa datang. Akan tetapi, berhubung pada waktu itu dalam suasana Perang Kemerdekaan, menentang kedatangan bangsa Belanda yang hendak menjajah Indonesia kembali, maka hasrat itu terpendam lagi.

Keinginan itu akhirnya dapat diwujudkan pada tahun 1948 dengan mendirikan 6 (enam) akademi yang terdiri dari Akademi Pamong Praja, Akademi Pendidikan Jasmani, dan Akte A Bahasa Inggris, Akademi Kadet, dan Sekolah Inspektur Polisi. Keenam akademi tersebut berada di Bukittinggi. Keberhasilan mendirikan enam akademi ini semakin memacu para pemuka masyarakat Sumatera Barat untuk mendirikan sebuah universitas.

Pada tahun 1949 pemerintah Indonesia merencanakan untuk mendirikan Fakultas Hukum di Padang, Fakultas Kedokteran di Medan dan Fakultas Ekonomi di Palembang. Namun, karena berbagai keterbatasan yang dihadapi pada waktu itu, pemerintah Indonesia menunda untuk menyetujuinya.

Akibat penundaan ini, “Yayasan Sriwijaya” berinisiatif untuk mendirikan Balai Perguruan Tinggi Hukum Pancasila (BPTHP) di Padang pada tanggal 17 Agustus 1951. Mengikuti langkah Yayasan Sriwijaya itu, kemudian pemerintah mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) di Batu Sangkar pada tanggal 23 Oktober 1954, Perguruan Tinggi Negeri Pertanian di Payakumbuh pada tanggal 30 November 1954, dan Fakultas Kedokteran serta Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Pengetahuan Alam di Bukittinggi pada tanggal 7 September 1955. Keempat perguruan tinggi itu diresmikan oleh Wakil Presiden Drs. Mohammad Hatta. Seiring dengan itu, Yayasan Sriwijaya juga menyerahkan BPTHP kepada Pemerintah Propinsi Sumatra Tengah. Semenjak itu BPTHP berganti nama dengan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat.[1]

Kelima fakultas itu menjadi cikal bakal dalam mendirikan Universitas Andalas. Oleh karena merupakan universitas yang pertama didirikan di Pulau Sumatera, maka Bung Hatta mengusulkan nama: “Universitas Andalas”, dengan merujuk kepada nama Pulau Sumatera yang waktu itu juga terkenal dengan Pulau Andalas. Meskipun nama itu terkesan regional, namun keberadaannya itu tetap dalam kerangka Kebangsaaan Indonesia. Hal itu jelas terbaca dalam piagam pendiriannya: “…guna mempertinggi ketjerdasan Bangsa Indonesia dalam arti jang seluas-luasnja dalam berbagai-bagai Ilmu Pengetahuan”. Di samping itu, dalam lambangnya tertera pula kata: “Universitas Andalas Untuk Kedjayaan Bangsa”. Pada tanggal 13 September 1956 Wakil Presiden Drs. Mohammad Hatta meresmikan pembukaan Universitas Andalas di Bukittinggi.

Pada tahun 1958, untuk pertama kalinya Unand mulai memetik hasil dengan lulusnya Mr. Rudito Rachmad sebagai Sarjana Hukum pertama. Satu tahun berikutnya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat mewisuda pula empat mahasiswanya, yaitu Mr. Herman Sihombing, Mr. Zawier Zienser, Mr. Eddy Ang Ze Siang, dan Mr. Djalaluddin Ilyas.

Demikian sejarah Universitas Andalas sebagaimana yang termaktub dalam situs resminya: www.unand.ac.id.

Adapun lokasi Unand, ia berada di wilayah perbukitan Limau Manis, Kecamatan Pauh, kira-kira 15 Km dari Padang, ibukota Sumatera Barat. Luas kampus Unand mencapai 500 hektar, sehingga menjadikannya sebagai salah satu universitas terluas di Indonesia.

akreditasi universitas andalas
The auditorium of Andalas University in Limau Manih, Padang” by SpartacksCompatriot is licensed under CC BY 3.0

Hampir semua fakultas Unand terletak di Limau Limau Manis, kecuali Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan Fakultas Kedokteran Gigi yang terletak di daerah Jati (kampus pertama), Padang.

Selain kampus utama yang terletak di perbukitan Limau Manis, Unand juga memiliki Kampus II di Payakumbuh, sekitar 120 km dari Padang, dan Kampus III di Dharmasraya, sekitar 200 km dari Padang.

Unand saat ini dipimpin oleh Prof. Dr. Tafdil Husni, SE, MBA, yang menjabat sebagai rektor untuk masa bakti 2015 – 2019.

Demikian sekilas profil Unand dan info akreditasinya yang perlu kamu ketahui sebelum kamu memutuskan kuliah di kampus ini.

Tanya-Jawab seputar Akreditasi Jurusan di Unand

#1 Apa akreditasi Farmasi Unand?

Jurusan Farmasi Unand (jenjang S1) sudah mendapatkan akreditasi A dari BAN-PT dengan SK Nomor 0596/LAM-PTKes/Akr/Sar/IX/2017. Akreditasi ini berlaku hingga tanggal 29 September 2022.

#2 Apa akreditasi Hukum Unand?

Jurusan Ilmu Hukum Unand (jenjang S1) sudah mendapatkan akreditasi A dari BAN-PT dengan SK Nomor 2026/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2019. Akreditasi ini berlaku hingga tanggal 25 Juni 2024.

#3 Apa akreditasi Akuntansi Unand?

Jurusan Akuntansi Unand (jenjang S1) sudah mendapatkan akreditasi A dari BAN-PT dengan SK Nomor 1167/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2015. Akreditasi ini berlaku hingga tanggal 28 November 2020.

#4 Apa akreditasi Teknik Sipil Unand?

Jurusan Akuntansi Unand (jenjang S1) sudah mendapatkan akreditasi A dari BAN-PT dengan SK Nomor 1686/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018. Akreditasi ini berlaku hingga tanggal 9 Juli 2023.

Author

Alumni salah satu perguruan tinggi di Indonesia. Menyarankan calon mahasiswa untuk belajar tekun, berbakti kepada orangtua, hormat pada guru, memilih teman yang baik, menghindari perbuatan sia-sia, dan jangan lupa ibadah.

Write A Comment